Kamis, 31 Juli 2008

Global System for Mobile Communication (GSM)

GSM merupakan teknologi seluler yang perkembangannya paling pesat dan mempunyai pasar terbesar di Indonesia. Sistem GSM memiliki keunggulan seperti keluwesan roaming, keamanan data, kualitas sinyal yang tinggi, portabilitas dan kompatibilitas terhadap sistem lain, dan paling banyak digunakan oleh user bergerak. Aplikasi komunikasi data dan jaringan internet seperti World Wide Web (WWW), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Mobile Banking dan aplikasiaplikasi multimedia berbasis internet akan bisa dijalankan di atas sistem komunikasi bergerak.


1.1 Konfigurasi Jaringan GSM










Konfigurasi jaringan GSM

PSTN = Public Switched Telephone Network

OMC = Operation and Maintenance Center

BTS = Base Transceiver Station

AuC = Authentication Center

MS = Mobile Station

BSC = Base Station Controller

HLR = Home Location Register

VLR = Visitor Location Register

MSC = Mobile Switching Center

EID = Equipment ID

NMC = Network Management Center

DCN = Data Communication Network

Jaringan GSM dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu: (Melinda dkk, 2006)


1. MS (Mobile Station)

Mobile station ada 3 jenis, antara lain vehicle mounted, portable, dan handheld. MS merupakan bagian terendah pada sistem GSM. MS terdiri dari peralatan peralatan radio transceiver, display, dan digital signal processor, serta sebuah kartu pintar yang disebut

Subscriber Identity Module (SIM). SIM ini menyediakan mobilitas personal, sehingga pelanggan dapat mengakses layanan. Dengan memasukkan SIM card ke dalam telepon selular GSM, pelanggan dapat menerima semua panggilan telepon, melakukan panggilan, ataupun menerima pelayanan yang lainnya. SIM card terdiri dari International Mobile

Subscriber Identity (IMSI) yang dapat mengidentifikasi pelanggan, kunci pengamanan, atau informasi lainnya. SIM card dapat dilindungi dengan menggunakan password atau Personal Identity Number (PIN).

2. BSS (Base Station Subsystem)

BSS terdiri dari 2 bagian, yaitu Base Transceiver Station (BTS) dan Base Station Controller (BSC). BSS berfungsi untuk mengendalikan radio link dalam hubungannya dengan mobile station.

a. BTS (Base Transciever Station)

BTS menangani radio interface dengan mobile station. BTS merupakan peralatan radio (transceiver dan antenna) yang diperlukan untuk melayani setiap sel pada jaringan. Sejumlah BTS dikendalikan oleh sebuah BSC. Luas jangkauan dari BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain topografi dan gedung tinggi. BTS sangat berperan dalam menjaga kualitas GSM, terutama dalam hal frekuensi hoping dan antena diversity.

b. BSC (Base Station Controller)

BSC menyediakan semua fungsi kontrol dan hubungan fisik antara MSC dan BTS. Mempunyai kapasitas switch yang tinggi yang menyediakan fungsi seperti handover, cell configuration data, radio channel setup, frequency hopping dan mengendalikan level daya radio frequency (RF) pada BTS. Beberapa buah BSC dilayani oleh sebuah MSC.

BSC merupakan penghubung MS dengan MSC. BSC juga menerjemahkan 13 kbps saluran yang digunakan melalui radio link menjadi 64 kbps saluran yang digunakan oleh Public Switched Telephone Network (PSTN) atau ISDN.

3. Network Subsystem

Bagian ini merupakan bagian utama karena terdapat MSC (Mobile services Switching Center) yang mengatur panggilan antar pengguna mobile dan antara pengguna mobile dengan pengguna jaringan tetap. MSC juga menangani operasional manajemen mobilitas. Pusat operasional dan pemeliharaan bertugas mengatur operasional dan membangun jaringan. Network Subsystem terdiri dari beberapa unit:

a. MSC (Mobile services Switching Center)

MSC merupakan pusat penyambungan yang mengatur jalur hubungan antar BSC maupun antara BSC dan jenis layanan telekomunikasi lain (PSTN, operator GSM lain, AMPS).

MSC melakukan fungsi switching telefoni sistem. MSC mengendalikan panggilan keluar dan masuk telepon dan sistem data. MSC juga melakukan fungsi seperti toll ticketing, network interfacing, pensinyalan kanal, dan lainnya. MSC merupakan inti dari jaringan selular, dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar pelanggan selular maupun antar selular dengan jaringan telepon kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.

b. HLR (Home Location Register)

HLR berfungsi untuk penyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat informasi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan

dengan HLR dan memberikan informasi posisi pelanggan berada.

c. VLR (Visitor Location Register)

VLR berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR tersebut (melakukan roaming). Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik incoming (panggilan masuk) maupun outgoing (panggilan keluar). VLR bertindak sebagai data base pelanggan

yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah naungan MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan.

d. AuC (Authentication Center)

AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk

menghindarkan adanya pihak ketiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan. Dengan fasilitas ini, maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM.

e. EIR (Equipment Identity Register)

EIR memuat data-data peralatan pelanggan yang dibagi atas 3 (tiga) kategori, yakni :

- Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan pembicaraan kemanapun.

- Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan hubungan pembicaraan ke tujuan yang terbatas.

- Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk berkomunikasi


1.2 Layanan Mobile Data pada Jaringan GSM

Pada GSM Layanan mobile data dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Message Services

- Short Message Service (SMS) : yaitu pesan berupa text biasa.

- Enhanced Message Service (EMS) : yaitu pesan dapat berupa text biasa, gambar dan suara.

- Multimedia Message Service (MMS) : yaitu pesan dapat berupa text biasa, foto, suara, gambar bergerak / animasi, gambar berwarna, bahkan klip audio dan video.

2. mobile internet

Layanan-layanan yang ditawarkan antara lain:

mobile chat, e–mail , browsing dengan metode WAP (Wireless Application Protocol), GPRS (Generalized Packet Radio Service) dan dial up.

Tidak ada komentar: